“ dan hendaklah kamu meminta ampun
kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian),
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai
kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling,
Maka Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. QS Huud :3
“Jangan saya bu,saya
ini mana mungkin menang....!,saya sepertinya tidak bisa membuat yang lebih baik
dari ini bu, pusing deh...!”. Masih banyak kalimat
kalimat para siswa SD yang diucapkan dari bibirnya yang mungil itu bukan saja
bentuk dari rasa tidak percaya diri melainkan juga rasa “putus asa”Pada sebagian
besar persepsi siswa ,beranggapan bahwa untuk berprestasi itu itu
bisa saja terjadi secara kebetulan .Artinya mereka tidak terlalu paham tentang
arti pencapaian melalui sebuah proses upaya. Guna membangun kesadaran siswa
agar tidak putus asa inilah beberapa cara yang bisa dilakukan:
1.
Jangan terburu buru marah atau kesal ,perlunya anda sebagai guru tahu tentang latar belakang siswa ”menyerah” atau
enggan mencoba. Dalam beberapa kasus
biasanya keberatan siswa untuk melakukan kegiatan atau berkompetisi
bukan semata mata karena kompetensi melainkan faktor lain ,seperti dilarang
orang tua ikut macam macam atau biaya personal yang harus ditanggung”.
2.
Tunjukan minat dan ketertarikan ketika siswa
memiliki keberanian untuk mencoba atau melakukan sesuatu. Dengan demikian siswa
merasa apa yang dilakukan itu memiliki arti penting bagi diri sendiri dan diperhatikan
oleh gurunya . hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa sekaligus
dapat membangkitkan daya saingnya.
3.
Jika dalam memberikan pedoman pelaksanaan tugas
anda hanya memperkenalkan “kisi –kisi” rencana tindakan misalnya tentang durasi penyelesaian tugas
dan mekanisme prosedur yang efektif (tahapan demi tahapan yang harus dilakukan),bukan
langsung memberikan jawaban ,agar siswa memiliki pengalaman belajarnya sendiri.
Jangan terburu buru mencela atau mengkritik anak jika melakukan ‘kekeliruan “
maklum namanya belajar. Anak berusaha ingin memberikan hasil yang baik untuk
menyenangkan orang lain (gurunya).
4.
Ajak anak berpikir alternatif ,bicarakan pilihan
pilihan yang bakal diambil anak lengkap
dengan konsekuensi logis nya. Agar setiap anak bisa mempertimbangkan hasil yang
bakal didapat atas pilihan perilakunya.
5.
Jangan membanding –bandingkan siswa lantaran setiap siswa memiliki bakat dan kecerdasannya sendiri sendiri .Pada
dasarnya setiap orang tidak suka dibanding-bandingkan termasuk siswa.”saya nggak bisa bu seperti teman teman....”.Ya
tapi kamu sudah ada kemajuan kamu kemarin belum bisa yang ini, saat ini kamu bisa memainkan dengan
baik...!”. Dengan menyebutkan keberhasilan keberhasilan yang telah diraihnya,
siswa makin percaya diri untuk menyelesaikan keberhasilan keberhasilan yang
lainnya
6. Berikan
pujian secara tulus karena anda kagum
pada kemajuan dan perkembangan dari upayanya,berikan pujian secara
spesifik dan jangan menjadikan pujian sebagai
ancaman,sepertinya “bagus sih
prestasimu tapi semestinya kamu bisa
dapat poin sembilan”.
Pada dasarnya setiap anak ingin menjadi juara
,hanya guru yang mengenali kecemasan siswa dan dapat memberikan solusinya yang
dapat membuat siswa benar benar menjadi juara,bagaimana dengan anda..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar