Utusan-utusan
itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu
diberi peringatan (kamu bernasib malang)? sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui
batas". QS Yasiin :19.
Abstract
“Dengan
memfokuskan pada watak dan
kapasitas positif ,orang dewasa dapat mempengaruhi anak anak untuk membuang perilaku yang merusak diri sendiri “ Downing . ‘Affirmations: steps to counter
negative self fulfilling,propheies’,Elementary and School Guidance and
Counselling.
Case
study :
“Memang rata rata anak di sini itu ,dari keluarga yang berantakan sih jadi
begitulah perilaku...,sulit diatur ,berani sama guru ,semaunya.. bueandelnya
minta ampnyun,malas aku kalau cuma ngurusi anak seperti itu,sudah hidup
keluarganya seperti itu (kekurangan ekonomi)..”.Begitulah keluhan beberapa guru kelas VIII B disebuah sekolah
swasta terakreditassi B yang juga minim segala sarana dan prasarana.
Bisa dibayangkan
betapa tidak nyamannya seorang guru
harus mengajar disebuah sekolah yang tidak memadai untuk pengembangan
diri siswa termasuk pengembangan guru bersangkutan. Dapat dipastikan pula jika
perilaku siswa nya banyak yang melanggar dan menyimpang aturan membuat
frustrasi para guru di sana. Apalagi didukung sistem manajemen sekolah yang
amburadul ,pasti makin mendorong guru untuk hanya mengajar sekedar menggugurkan
kewajiban. “mau bagaimana lagi ..kita punya ide rekan senior dan kepala
sekolah...jadi biarkan saja...kok pusing sih...”itu juga keluhan hampir semua
guru di sana.
Inilah penuturan
Pak Akmat Guru Penjaskes ,yang baru saja diterima bekerja disekolah itu..
“Kank ,saya
benar benar kaget...hari pertama saya ngajar disitu... siswa-siswinya liar
..ada yang lengannya di tato saat kaos olahraganya ditarik ,keatas.... Ada
siswa pakai giwang sebelah..Sepertinya dari gelagat perilaku siswinya mereka
sudah pacaran kelewat batas...ucapannya jorok ..pokoknya...saya pingin ngajukan
permohonan mengundurkan diri saja ....”.
“Sudah tanya
kepada rekan guru bagaimana
peraturan harus ditegakkan..!”.
“ Menurut Rekan rekan guru,siswa siswi ini mau
sekolah saja sudah untung..! kalau mau ditindak tegas ,bisa bisa mereka mogok sekolah. Mereka mungkin lebih memilih ada di
jalanan atau keluyuran nggak jelas. Orang tuanya dari kalangan ekonomi dan
pendidikan yang minim..,yang juga nggak pernah mengerti arti sekolah...
Disiplin memang pernah dicoba ditegakkan
tapi tetap saja mereka malah tambah liar dan angka bolos sekolah makin tinggi
ditempat ini...?”.
.Dalam hati saya
“kok ada ya sekolah seperti ini” walaupun saya yakin di Indonesia bisa saja
jumlahnya tak terbatas sekolah dengan segala keunikan seperti ini. Lalu mencoba
untuk menguji semangat Pak Akmat sebagai
pendidik, “ Lantas apa rencana bapak...?
“ Saya coba satu bulan ini jika tak ada
perubahan saya mundur..!”.
‘Waduh, lantas
mau jadi apa anak –anak disekolah itu,padahal Pak Akmat sejak mahasiswa sampai
saat ini saya kenal sebagai sosok yang tangguh dalam mengatasi berbagai
kesulitan serta idealis .Padahal kok saya jadi yakin dengan beradanya Pak Akmat
di sana sepertinya bakal membawa
perubahan ,....!”
“ Melihat kondisi yang menurut saya
tidak bisa diperbaiki dari sisi manapun itu sepertinya tidak mungkin ada guru
yang bisa membawa perubahan,kerah perbaikan..!”
“
Yakin....!”saya mencoba menguji argumennya.. Lantaran sya melihat keraguan
dalam diri Pak Akmat dengan kata “sepertinya...”
“ nggak juga sih
,.....Kalau semua guru hanya mau ngajar ditempat yang sudah mapan dan nyaman
..lantas bagaimana nasib anak bangsa ini...”.
‘Siip,lalu apa
rencana bapak..!”
“Bingung juga
sih... !”.
“ Bagaimana
kalau bapak ,mengajar Penjaskes tidak
konvensional... !”.
“Maksudnya
bagaimana..!”
“Anak anak kan
paling senang kalau sedang tidak
ada di dalam kelas...,buat mereka seperti bermain dikampung mereka.. apakah bermain tradisional
atau ajojing (joged gembira) atau apapun
yang disukai pokoknya aktivitas fisik
tetap jalan..... sebab kalau mereka merasa “dibiarkan “ dengan kesenangan sepertinya mereka menikmati. Meskipun itu
upaya conditioning yang anda
ciptakan.. “.
Benar ,pada
pertemuan berikutnya Pak Akmat menuruti
saran saya...hasilnya..!
“ Wau ,gila
..kank. Saya ketawa kank, melihat anak anak itu begitu bebas mereka memang
sepertinya tidak sedang belajar ...ada
yang kejar kejaran ...ada yang main futsal
,ada.. joged joged dengan kaset yang saya putar... maklum lagu Favorit
mereka Syik Asyik,Ayu Ting Ting . Pokoknya hari itu saya menyebutnya.. ,olah
raga tak terarah..yang penting senang...’.
“Lantas
bagaimana reaksi dan tanggapan mereka...?”
“ Mereka mulai
senang ...dan mengatakan bahwa baru kali
ini ada guru olah raga ‘kocak’ seperti saya.. ,tapi sampai kapan...?”.
‘ Sabar
pak,...besok pada pertemuan berikutnya ...: jadikan kesenangan yang sudah
dilakukan mereka itu ..hanya sebagai warming
–up alias pemanasan... sebelum masuk pada materi inti...,ambil contoh saat anak asyik bermain bola ...coba ikutlah
masuk dalam permainan sebagai pelatih
menunjukkan berbagai trik menggiring,mengecoh lawan sampai cara praktis
memasukkan gol. Kepiawaian anda
mendemonstrasikan ini akan membuat siswa
pasti tertarik karena melihat ,mengamati dan membuktikan sendiri ,bahwa kegiatan mereka bermain itu ada landasan
konsep atau teorinya”..
Pak Akmat
,akhirnya mengembangkan modifikasi perilaku
secara kreatif ,sehingga disukai hampir semua siswa ,minimal dalam
kegiatan olah raga /penjaskes, para siswa ini sudah dapat melakukan kegiatan
olah raga secara formal dan terarah.
Dalam pembelajaran siswa harus dapat
mengamati,membuktikan dan mengalami secara langsung perilaku yang menyebabkan
dirinya bisa berhasil atau menjadi lebih baik. Seorang guru perlu
mencontohkan rencana perilaku yang akan dikembangkan ,menekankan pentingnya
anak melakukan tindakan yang terarah,melatih peserta didik agar mereka merasa
yakin bisa melakukannya,serta memotivasi mereka agar dapat melakukan perilaku
yang menjadi arahan dari guru bersangkutan.
Memang masih
banyak persoalan dunia pendidikan kita yang jauh dari ideal,namun seiring
dengan kehadiran guru profesional lambat laun dapat dipastikan semua persoalan
pendidikan dapat terselesaikan,bagaimana pendapat anda...?.
,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar