Selasa, 27 Desember 2011

Personal Self Confidence ,in Chaos Era


“Pelajaran yang maha pelajaran adalah mempelajari diri sendiri,sebab dengan ditemukannya rahasia rahasia diri akan ditemukan tentang pelajaran pelajaran penting mengenai hakekat adanya Tuhan”

. Socrates.

Menjadi percaya diri adalah dasar untuk mencapai kesuksesan ,tetapi ini bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan para remaja .Mengingat remaja lebih kuat dipengaruhi oleh gaya hidup ,lingkungan dan pergaulan teman sebayanya. Akibatnya tidak jarang para remaja kehilangan jati diri,mereka hanya menjadi bayang bayang dari trend perilaku remaja lainnya /tokoh idolanya. Bahkan terkadang ada pula remaja yang merasa bangga dengan menjadi diri orang lain (imitasi).Dan tidak jarang mereka malah bangga menjadi /meniru orang lain dari pada mengenal dirinya sendiri. Pendirian yang terombang ambing akan membuat para remaja kehilangan jati diri.

Banyak para remaja yang menyadari kondisi ini namun sedikit yang mau mengambil sikap. Padahal dengan mengenal diri sendiri ,banyak perubahan yang dapat di lakukan untuk memajukan diri sendiri

,cara berpikir pun dapat menoreh pada kebaikan dan kemajuan.Penguatan atas setiap pikiran mendorong bukan self image namun juga kesuksesan yang diraih remaja.Rasa percaya diri akan menyebabkan seseorang akan lebih kenal akan dirinya sendiri.

Mulailah dengan kalimat yang dapat memperkuat diri (word affirmation ):

Pertama tujukan kalimat penguat pada diri sendiri :”AKU pasti berhasil”. Penguatan ini mengarah pada diri sendiri dan tidak memiliki pemahaman lain kecuali anda sukses.

Kedua: Buat lah kondisi yang terjadi anda nikmati :’Aku gembira mengerjakan tugas ini”

Ketiga : Positif Thinking ,: “Aku akan bangga dengan kondisiku “ .

Keempat :terus diulangi agar makin menguat dalam keyakinan.

Dengan cara demikian ,setiap remaja akan memiliki pendirian yang teguh.Karena dimasa depan besarnya gelombang tantangan dan kesulitan membutuhkan orang orang yang teguh pendirian. Remaja harus punya pendirian agar sanggup menghadapi tantangan zaman.

Jumat, 09 Desember 2011

Kemiskinan Bukan Penghalang Sukses , Belajar Dari Abraham Lincoln


Abraham Lincoln (lahir di Hardin County, Kentucky, 12 Februari 1809 – meninggal di Washington, D.C., 15 April 1865 pada umur 56 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga terjadi pembunuhannya.


Abraham Lincoln dilahirkan di sebuah gubuk kecil di Kentucky, 12 Februari 1809. Orang tuanya miskin dan tidak berpendidikan.[rujukan?] Lincoln sendiri hanya mengecap pendidikan selama kira-kira setahun, tetapi dalam waktu singkat ia dapat membaca, menulis dan berhitung. ketika ia beranjak dewasa ia berusaha keras untuk menambah pengetahuannya.[rujukan?] Ia menggunakan sebaik-baiknya semua buku yang dapat dibacanya, akhirnya ia berhasil menjadi ahli hukum pada usia 28 tahun.[5]

[sunting] Sebelum menjabat presiden

Ketika muda, Abraham Lincoln bekerja dalam berbagai bidang hukum. Ia pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan akhirnya menjadi pengacara.[6]

Ia giat membela hak-hak para budak Afrika.[rujukan?] Selama masa jabatannya, ada banyak budak di Selatan dan ia ingin para budak dibebaskan.[rujukan?] Orang-orang tidak setuju dengan rencananya, membentuk Persatuan Selatan dan sebuah pasukan untuk berperang melawan pasukan Utara Lincoln pada Perang Utara-Selatan.[rujukan?] Pasukannya memenangkan peperangan itu.[7]

Langkah pertamanya memasuki lapangan politik terjadi pada 1832saat ia berusia 23 tahun.[rujukan?] Ketika itu ia berusaha untuk dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah negara bagian Illinois, di bagian barat-tengah Amerika. Namun ia kalah pemilihan, dua tahun kemudan ia berusaha kembali dan menang.[rujukan?] Setelah itu,ia dipilih tiga kali berturut-turut setelahnya.[8]

[sunting] Masa kepresidenan

tahun 1847, saat ia berusia 38 tahun, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika.[9]

Abraham Lincoln menjadi terkenal di seluruh negara sebagai orang politik, akibat perdebatannya dengan Stephen A. Douglas dalam kampanye pemilihan Senator Amerika tahun 1858.[rujukan?] Sekalipun ia kalah dalam pemilihan senator, partai Republik memilihnya menjadi calon presiden dalam pemilihan tahun 1860.[rujukan?] Saat itu Amerika Serikat hampir terpecah belah akibat masalah perbudakan.[10]

6 November 1860, Lincoln menjadi Presiden Amerika Serikat ke-16 dan sebulan kemudian, perang saudara Amerika antara negara-negara bagian di Utara dan negara-negara bagian di Selatan pecah.[rujukan?] Walaupun ia membenci perang, Presiden Lincoln menerimanya sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan persatuan negara.[rujukan?].Wikipedia.

Pelajaran sederhana yang bisa kita ambil adalah bahwa “kemiskinan bukan alasan bagi seseorang untuk tidak dapat melakukan perubahan pada negaranya.”dengan kesempatan pada setiap kemauan dan fokus pada satu tujuan, tak ada anak muda yang bagaimanapun miskinnya harus berputus asa. Kesejahteraan dan kesuksesan selalu ada bagi setiap orang yang mau mengambil haknya.

Bangunlah ketrampilan sampai menjadi ahli,kemauan yang gigih dan kejujuran yang tulus. Niscaya sukses bersama anda tidak peduli anda hidup di rumah reyot atau gubuk derita.

Tak ada kekuatan apapun yang bisa menghalangi kesusksesan anda jika anda bersungguh sungguh ingin mendapatkannya dan Yakin kepada Tuhan Yang Maha Kuasa."Hari Santoso Motivator

Kamis, 08 Desember 2011

Karakter Kreatif


Beberapa abad yang lalu dalam sebuah pesta makan di Lyon terjadi debat panjang dan nyaris menjadi keributan tentang memaknai arti sebuah sebuah lukisan yang menggambarkan peristiwa dalam sejarah Yunani.Ketika yang hadir tidak mencapai kata sepakat,pemilik rumah memanggil seorang pelayan untuk memberikan penjelasan tentang isi dan makna lukisan itu.Dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti pemuda itu dapat memberikan keterangan yang memuaskan kedua belah pihak yang bertikai.Hingga perselisihan paham bisa didamaikan.


“Dimana anda mendapatkan pengetahuan itu ‘bertanya seorang tamu kepada pelayan muda itu.

“..Saya telah banyak belajar di sekolah ,Tuan “. Jawabnya. Tapi sekolah yang paling lama saya kunjungi adalah sekolah kesengsaraan dan kegagalan “.

Banyak orang sukses yang di mulai dari kemiskinan,kegagalan dan kesengsaraan,karena meskipun ia tatkala hanya menjadi pelayan .namun popularitas karya tulisnya dikenal di benua Eropa. Ia adalah pujangga terbesar zaman itu di negerinya: Jean Jacques Rousseau.

Sebagai remaja Indonesia yang berkarakter kamu harus bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini :tidak peduli apapun yang dipikirkan orang lain tentang kamu ,kondisi strata social ekonomi,kamu harus tetap memperjuangkan keyakinan suksesmu sampai akhir hayat. Keteguhan pada prinsip hidup dan kreatifitas dalam menghadapi tantangan dan kesulitan akan membentuk reputasi mutu kepribadianmu.