Jumat, 09 Desember 2011

Kemiskinan Bukan Penghalang Sukses , Belajar Dari Abraham Lincoln


Abraham Lincoln (lahir di Hardin County, Kentucky, 12 Februari 1809 – meninggal di Washington, D.C., 15 April 1865 pada umur 56 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga terjadi pembunuhannya.


Abraham Lincoln dilahirkan di sebuah gubuk kecil di Kentucky, 12 Februari 1809. Orang tuanya miskin dan tidak berpendidikan.[rujukan?] Lincoln sendiri hanya mengecap pendidikan selama kira-kira setahun, tetapi dalam waktu singkat ia dapat membaca, menulis dan berhitung. ketika ia beranjak dewasa ia berusaha keras untuk menambah pengetahuannya.[rujukan?] Ia menggunakan sebaik-baiknya semua buku yang dapat dibacanya, akhirnya ia berhasil menjadi ahli hukum pada usia 28 tahun.[5]

[sunting] Sebelum menjabat presiden

Ketika muda, Abraham Lincoln bekerja dalam berbagai bidang hukum. Ia pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan akhirnya menjadi pengacara.[6]

Ia giat membela hak-hak para budak Afrika.[rujukan?] Selama masa jabatannya, ada banyak budak di Selatan dan ia ingin para budak dibebaskan.[rujukan?] Orang-orang tidak setuju dengan rencananya, membentuk Persatuan Selatan dan sebuah pasukan untuk berperang melawan pasukan Utara Lincoln pada Perang Utara-Selatan.[rujukan?] Pasukannya memenangkan peperangan itu.[7]

Langkah pertamanya memasuki lapangan politik terjadi pada 1832saat ia berusia 23 tahun.[rujukan?] Ketika itu ia berusaha untuk dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah negara bagian Illinois, di bagian barat-tengah Amerika. Namun ia kalah pemilihan, dua tahun kemudan ia berusaha kembali dan menang.[rujukan?] Setelah itu,ia dipilih tiga kali berturut-turut setelahnya.[8]

[sunting] Masa kepresidenan

tahun 1847, saat ia berusia 38 tahun, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika.[9]

Abraham Lincoln menjadi terkenal di seluruh negara sebagai orang politik, akibat perdebatannya dengan Stephen A. Douglas dalam kampanye pemilihan Senator Amerika tahun 1858.[rujukan?] Sekalipun ia kalah dalam pemilihan senator, partai Republik memilihnya menjadi calon presiden dalam pemilihan tahun 1860.[rujukan?] Saat itu Amerika Serikat hampir terpecah belah akibat masalah perbudakan.[10]

6 November 1860, Lincoln menjadi Presiden Amerika Serikat ke-16 dan sebulan kemudian, perang saudara Amerika antara negara-negara bagian di Utara dan negara-negara bagian di Selatan pecah.[rujukan?] Walaupun ia membenci perang, Presiden Lincoln menerimanya sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan persatuan negara.[rujukan?].Wikipedia.

Pelajaran sederhana yang bisa kita ambil adalah bahwa “kemiskinan bukan alasan bagi seseorang untuk tidak dapat melakukan perubahan pada negaranya.”dengan kesempatan pada setiap kemauan dan fokus pada satu tujuan, tak ada anak muda yang bagaimanapun miskinnya harus berputus asa. Kesejahteraan dan kesuksesan selalu ada bagi setiap orang yang mau mengambil haknya.

Bangunlah ketrampilan sampai menjadi ahli,kemauan yang gigih dan kejujuran yang tulus. Niscaya sukses bersama anda tidak peduli anda hidup di rumah reyot atau gubuk derita.

Tak ada kekuatan apapun yang bisa menghalangi kesusksesan anda jika anda bersungguh sungguh ingin mendapatkannya dan Yakin kepada Tuhan Yang Maha Kuasa."Hari Santoso Motivator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar