Jumat, 25 Januari 2013

Membantu Siswa Menghadapi Masa Pubertasnya. (Sex Education for “Puberty “)



Menghadapi masa pubernya usia (9-14 tahun) siswa  mengalami percepatan pertumbuhan karena pengaruh hormon seks. Sedangkan percepatan masa puber itu sendiri saat ini banyak dipengaruhi banyak faktor diantaranya faktor nutrisi,pola asuh ,lingkungan dan  media informasi .  Pengaruh pergaulan ,lingkungan dan informasi yang salah bisa membuat siswa tersesat di masa depan. Karena itu peran guru sangat dibutuhkan dalam membangun pengetahuan tentang  diri siswa dan perkembangan biopsikososioseksual .  Langkah yang perlu dilakukan guru agar siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan  tentang  tumbuh kembang pubertas siswa dengan memberikan informasi ,edukasi dan konsultasi sehingga  memiliki keterampilan dalam :
Dilengkapi kalimat bijak dan  video aktivitas kegiatan siswa.   

 







"dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, Maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana". QS An Nuur 59



  1. Pengenalan akan arti perubahan yang dialami siswa dalam pendidikan kesehatan alat reproduksi ,sehingga siswa dapat merawat menjaga dan mensyukuri perkembangannya. Mengingat biasanya siswa lebih banyak malas merawat diri sendiri.  Kalimat yang bisa disampaikan kepada siswa “...anak ku jika kalian sudah mengalami mensturasi inilah langkah yang bisa kamu lakukan...!”
  2. Siswa diharapkan mengenali peran jendernya sekaligus mentaati etika berperilaku.Seperti berpakaian yang menutup aurat dan berperilaku seperti peran jender. Mengingat siswa lebih terpengaruh oleh berbagai model yang dianggap trend  yang tidak jarang malah mengabaikan etika berpakaian. “ Anakku pakaian yang sopan itu indah dipandang mata dan kamu kelihatan lebih cantik /tampan ....”
  3. Para siswa diharapkan dapat terbuka terhadap kecemasan  dan  rasa ingin tahu yang dirasakan nya perihal perkembangan seksualitasnya. Tidak sedikit siswa yang enggan berkomunikasi dan mencari informasi dari orang  tua maupun gurunya. Bahkan bisa mendapatkan informasi yang menyesatkan. “Jika kalian ingin tahu atau cemas terhadap apa yang kamu alami kamu bisa cerita kok sama ibu/bapak guru ...rahasia terjamin..”
  4. Para siswa diharapkan dapat memiliki kecakapan dalam pengenalan dan penemuan diri sendiri sehingga siswa memiliki kecakapan asertif dalam pergaulan dan tekanan teman sebayanya sekaligus  menghargai teman sesama dan lain jender. Siswa tidak jarang mendapatkan tekanan dari teman sebaya yang bisa membahayakan diri dan perkembangan sosioseksualnya. “anak anak jangan mau kalian diajak oleh yang kalian kenal sekalipun ketempat sepi ...tolaklah dan hindari saja...!”
  5. Siswa diharapkan dapat menjaga diri dan serta dapat memasuki pergaulan yang sehat.“anakku pergaulan yang sehat itu yang bisa membuat kamu lebih berprestasi..’ 

  1. Siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang bahaya pornografi  dan pergaulan yang tidak sehat . “kalian boleh saja menggunakan media  teknologi atau internet tapi jangan pornografi karena itu bisa merusak kesehatan otak kalian”.
  2. Siswa  diharapkan memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan pribadi ,mampu menjaga diri ,nama baik orang tua dan sekolah serta norma susila .”anakku kalianlah yang bisa menjaga kehormatan diri sendiri jadi jangan sia-siakan diri kalian...’.
  3.  berikan kesempatan pada siswa untuk menyalurkan minat dan hobinya dalam aneka kegiatan.
Bekal yang dimiliki siswa ini diharapkan mampu membuta siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi perkembangan dan percepatan informasi yang tidak jarang merusak moral mereka .




Tidak ada komentar:

Posting Komentar