Selasa, 05 Februari 2013

Kiat Memotivasi Siswa yang Mudah Menyerah



 



“ dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. QS Huud :3


“Jangan saya bu,saya ini mana mungkin menang....!,saya sepertinya tidak bisa membuat yang lebih baik  dari ini bu,  pusing deh...!”. Masih banyak kalimat kalimat para siswa SD yang diucapkan dari bibirnya yang mungil itu bukan saja bentuk dari rasa tidak percaya diri melainkan juga rasa “putus asa”Pada sebagian  besar   persepsi siswa  ,beranggapan bahwa untuk berprestasi itu itu bisa saja terjadi secara kebetulan .Artinya mereka tidak terlalu paham tentang arti pencapaian melalui sebuah proses upaya. Guna membangun kesadaran siswa agar tidak putus asa inilah beberapa  cara yang bisa dilakukan:


1.       Jangan terburu buru marah atau kesal ,perlunya  anda sebagai guru tahu  tentang latar belakang siswa ”menyerah” atau enggan mencoba. Dalam beberapa kasus  biasanya keberatan siswa untuk melakukan kegiatan atau berkompetisi bukan semata mata karena kompetensi melainkan faktor lain ,seperti dilarang orang tua ikut macam macam atau biaya personal yang harus ditanggung”. 

2.       Tunjukan minat dan ketertarikan ketika siswa memiliki keberanian untuk mencoba atau melakukan sesuatu. Dengan demikian siswa merasa apa yang dilakukan itu memiliki arti penting bagi diri sendiri dan diperhatikan oleh gurunya . hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa sekaligus dapat membangkitkan daya saingnya.

3.       Jika dalam memberikan pedoman pelaksanaan tugas anda hanya memperkenalkan “kisi –kisi” rencana tindakan  misalnya tentang durasi penyelesaian tugas dan mekanisme prosedur yang efektif (tahapan demi tahapan yang harus dilakukan),bukan langsung memberikan jawaban ,agar siswa memiliki pengalaman belajarnya sendiri. Jangan terburu buru mencela atau mengkritik anak jika melakukan ‘kekeliruan “ maklum namanya belajar. Anak berusaha ingin memberikan hasil yang baik untuk menyenangkan orang lain (gurunya).

4.       Ajak anak berpikir alternatif ,bicarakan pilihan pilihan yang bakal diambil anak  lengkap dengan konsekuensi logis nya. Agar setiap anak bisa mempertimbangkan hasil yang bakal didapat atas pilihan perilakunya.
5.       Jangan membanding –bandingkan  siswa lantaran  setiap siswa memiliki bakat  dan kecerdasannya sendiri sendiri .Pada dasarnya setiap orang tidak suka dibanding-bandingkan termasuk siswa.”saya nggak bisa bu seperti teman teman....”.Ya tapi kamu sudah ada kemajuan kamu kemarin belum bisa  yang ini, saat ini kamu bisa memainkan dengan baik...!”. Dengan menyebutkan keberhasilan keberhasilan yang telah diraihnya, siswa makin percaya diri untuk menyelesaikan keberhasilan keberhasilan yang lainnya

6.       Berikan pujian secara tulus karena anda  kagum pada kemajuan dan perkembangan dari upayanya,berikan pujian secara spesifik  dan jangan menjadikan pujian sebagai ancaman,sepertinya “bagus   sih prestasimu  tapi semestinya kamu bisa dapat poin sembilan”.

Pada dasarnya setiap anak ingin menjadi juara ,hanya guru yang mengenali kecemasan siswa dan dapat memberikan solusinya yang dapat membuat siswa benar benar menjadi juara,bagaimana dengan anda..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar